Rabu, 14 Januari 2015

Rendahnya pendidikan bikin tenaga kerja Indonesia terpinggirkan


Rendahnya pendidikan bikin tenaga kerja Indonesia terpinggirkan

Merdeka.com - Indonesia diprediksi tercancam gagal bersaing saat kebijakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 diberlakukan. Penyebabnya, tingkat pendidikan angkatan kerja tergolong rendah.
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menyebut, berdasarkan catatan International Labor Organisation (ILO), angkatan kerja di Indonesia pada 2015 mencapai 137,3 juta atau 40 persen dari total angkatan kerja ASEAN. Namun, besarnya angka itu tidak sejalan dengan tingginya jenjang pendidikan.
Ketua Umum APTISI, Edy Suandi Hamid menegaskan, Indonesia perlu menyiapkan generasi muda yang profesional guna mendobrak daya saing dalam pasar bebas ASEAN.
"Agar dapat menjadikan Indonesia pemenang dalam persaingan ekonomi bebas di dalam negeri sendiri," kata Edy di Jakarta, Kamis (8/1).
Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan pekerja terjebak dalam kategori 'low skill worker'. Alhasil, mereka hanya mendapat porsi pekerjaan kelas rendah dengan pendapatan di bawah pekerja pada umumnya.
Persoalan pendidikan juga menjadi ancaman bagi percepatan pembangunan ekonomi nasional. "Ini ancaman berat, dapat menjadi tragedi yang menghalangi Indonesia meningkatkan harkat hidup dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan makmur," tegasnya.
Edy menambahkan, dengan GDP sebesar USD 2 triliun, Indonesia mewakili 60 persen dari pasar ASEAN. karena itu, MEA 2015 bisa menjadi malapetaka bila Indonesia tidak berhasil meningkatkan daya saing dan produktivitas.

1 komentar: